Jumat, 10 November 2017

Pendahuluan Grads

Pada kesempatan kali ini saya akan membagi salah satu rangkuman mata kuliah yang saya ambil yaitu komputasi klimatologi. Sesuai nama mata kuliahnya, komputasi klimatologi merupakan suatu gabungan antara klimatologi, komputer sains dan matematika terapan untuk memberikan solusi pada “kejadian dan masalah yang kompleks” baik dengan menggunakan simulasi juga penggunaan algoritma yang tepat. Hal ini perlu dipelajari untuk membantu menyelesaikan suatu masalah berkaitan dengan ilmu klimatologi.

Salah satu hal yang saya pelajari dari mata kuliah ini adalah penggunaan aplikasi Grads. Grads merupakan software yang direkomendasikan oleh World Meteorological Organization (WMO) untuk menggambarkan parameter-parameter meteorologi dalam bentuk spasial. Jika kita memperhatikan jurnal-jurnal meteorologi baik internasional maupun nasional, sebagian besar gambar yang ditampilkan diolah menggunakan software GrADS. 

The Grid Analysis and Display System (GrADS) merupakan software interaktif yang digunakan untuk memanipulasi dan visualisasi data sains kebumian secara mudah. Software ini membuka paket data dengan format data binari GRIB. GrADS tidak akan membaca data grid yang tidak beraturan seperti data stasiun melalui GrADS/GRIB, oleh karena itu data terlebih dahulu harus dirubah menjadi data grid yang beraturan (grid persegi). 

Lalu apa yang dimaksud GrADS/GRIB format? 

GrADS/GRIB secara prinsip adalah 3 set file yang diperlukan untuk membaca sebuah file data :

File data GRIB itu sendiri (*.grb, *.grib).

GrADS control file (*.ctl). dibuat menggunakan utiliti grib2ctl.pl (pada Unix/Linux OS)

Gribmap file (atau index file; *.gmp atau *.idx) dibentuk menggunakan utiliti gribmap (atau gribscan).


Data yang dapat dibuka Grads antar lain :
1. binary
2. GRIB
3. NetCDF  or HDF-SDS (Scientific Data Sets).

Pada Grads data dapat ditampilkan menggunakan bermacam teknik grafis seperti grafik garis, grafik batang, kontur biasa, kontur berwarna, vektor angin, ataupun garis alur (streamlines). Dalam menggunakan Grads kita dapat menggunakan data dengan 4 dimensi yaitu :
1. garis bujur
2. garis lintang
3. ketinggian (level)
4. waktu.



Share:

Rabu, 08 November 2017

Archive Post

Share:

Selasa, 07 November 2017

Design Thinking Doing

 



DESIGN THINKING DOING adalah judul manual yang diberikan departemen desain Telekom kepada rekan-rekannya di seluruh kelompok. Ini berisi semua metode, proses dan alat pendekatan pemikiran desain yang telah disesuaikan yang telah disesuaikan dengan proses pengembangan produk standar di Telekom. Versi digital tersedia untuk semua staf. Selain itu, Akademi Desain Telekom baru-baru ini didirikan dengan tujuan untuk menancapkan prinsip-prinsip penting di setiap sudut kelompok dan di dalam pikiran sebanyak mungkin karyawan. Ini memberi kesempatan kepada staf Telekom untuk berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan, seminar dan lokakarya individual untuk membiasakan diri dengan metode dan alatnya. Menurut akademi tersebut, lebih dari 5.000 karyawan telah mengikuti programnya pada tahun 2016.
Share:

Senin, 06 November 2017

Mencari Suhu Puncak Awan

Di sini saya akan menjelaskan bagaimana cara mencari suhu puncak awan dengan memanfaatkan data satelit himawari yang telah disediakan oleh kochi. Ini merupakan salah satu rangkuman mata kuliah yang saya ambil yaitu interpretasi citra satelit dan radar.

Pada server kochi telah disediakan data satelit himawari dengan 4 kanal yaitu IR1, IR2, IR3, dan VIS pada area N70 - S20, E70 - E160 . Data tersebut harus dikalibrasi menggunakan data kalibrasi dengan waktu yang sama. Untuk mengkalibrasi data disini saya menggunakan software R dengan menginstall packages : ncdf4, raster, sp, rgdal. Semua packages tersebut ada pada R akan tetapi menginstallnya membutuhkan sambungan internet.

Hal pertama untuk mencari suhu puncak awan adalah mencari data. Data yang saya gunakan adalah data dari server kochi serta kalibrasinya. Setelah data di download, letakkan data satelit beserta kalibrasinya ke dalam satu folder yang sama.

 
Gambar. Data yang telah di download diletakkan pada folder yang sama

Setelah data diletakkan pada satu folder yang sama, selanjutnya jalankan aplikasi R yang telah diinstall packages yang dibutuhkan. Kemudian tuliskan script  atau copy script di bawah ini : 


Jangan lupa untuk mengganti alamat file dan posisi lintang dan bujur yang akan digunakan. 
Kemudian jalankan script dan tunggu sampai proses selesai.

 
Gambar. Hasil file yang telah diproses

Untuk mengetahui gambar suhu puncak awan saya menggunakan gambar seperti produk produk satelit himawari dari BMKG dengan menggunakan aplikasi Grads. Karena data yang saya gunakan cukup panjang maka saya membuat script untuk dijalankan pada Grads. Untuk menulis script, dapat menggunakan text editor apa saja, tetapi kali ini saya menggunakan Notepad++. Berikut adalah script yang saya gunakan untuk memvisualkan suhu puncak awan :



Jangan lupa untuk mengganti alamat simpan output dan aturan lintang dan bujur serta simpan dengan ekstensi ".gs". Kali ini saya mengambil untuk wilayah sekitaran Jakarta. Sebelum menjalankan script ekstrak data Country pada folder file nc yang akan visualkan.

 
Gambar. Contoh gambar hasil dari Grads.

Untuk mengambil data suhu puncak awan Jakarta maka saya memasukkan script berikut pada Grads :



Jangan lupa untuk mengatur banyaknya file, alamat simpan file, dan lintang - bujur yang akan digunakan. 

 
Gambar. Contoh hasil pengambilan data suhu puncak awan
Share: